Well, ini topik yang cukup berat tampaknya, tengah malam buta kemaren, tiba-tiba saia mendapat sms dari sahabat terbaik saia, yang isinya begini : Kata ustad Solmed "Cintailah pasangan kita bukan karena harta dan fisiknya tapi karena Allah, cinta hanya karena harta dan fisik akan hilang seiring waktu tapi cinta karena Allah, insyaallah tidak akan hilang, dan jika kamu merasa cintamu akan hilang, maka berlindunglah kepada Allah"
dan setelah itu saia tertegun juga membaca status FB sahabat terbaik saia berikutnya, "pada hakekatnya, cinta sebelum pernikahan adalah suatu cobaan yang berat....",, dan ketika saia menyalakan TV, ada Uje disana yang sedang melontarkan kalimat 'Cintailah seseorang yang bisa membawamu pada cinta kepada Allah"
Well, semua cinta yang saia tangkap dari ucapan para ustad tersebut adalah cinta yang halal, cinta suami istri, lantas bagaimana dengan saia??? membangun hubungan dengan seseorang yang bukan mahram saia, ini bukan soal saia tampak begitu sok sholehah, tapi memang hal ini yang jadi pertanyaan saia setiap harinya, berdosakah?? tidak perlu dijawab, saia sudah tau jawabannya
Selama beberapa tahun belakangan ini saia tidak pernah meletakkan hati saia pada lelaki yang bukan mahram saia, saia ikat hati saia kuat-kuat sendiri, saia tolak lelaki baik yang datang kepada saia, saia terus melakukan ibadah sebaik mungkin semampu saia, dan selama itu, Allah tidak pernah meninggalkan saia, setiap saia meminta sesuatu, Allah selalu mengijabah, dan bagaimana dengan sekarang?? bagaimana kalau Allah melupakan saia, saia takut Allah tidak mau mendengar keluhkesah saia lagi, saia takut Allah tidak mengijabah doa saia lagi (naudzubillahimindzalik),,
astagfirullah.. telah suudzonkah saia kepada Allah???
Sekarang, setiap teringat hal diatas tersebut, saia lantas kembali berpikir, yang terpenting adalah kembali ke niat awal kami membangun hubungan, mungkin saia tidak akan menerima beliau jika beliau tidak berkata,
"saia ingin membangun komitmen dengan kamu untuk beribadah, kita membina hubungan ini, tidak seperti orang lain, tidak main-main, kita serius, dan pengennya sih hubungan kita bisa membuat masing2 dari kita lebih baik ibadahnya, saling mengingatkan tentunya"
dan sebenarnya pada malam itu saia sudah membulatkan tekad untuk menolak beliau, (untuk kesekian kalinya menolak laki-laki baik) tapi setelah dia berkata sepeti itu, olrite, kenapa saia tidak coba dulu??
toh, yang terpenting adalah saia bisa menjaga diri saia baik-baik, stay on track, dan tidak melakukan sesuatu yang bersifat destruktif pada diri saia dan dirinya. Lindungi kami selalu Ya Allah.
hmmh, setelah saia menjalin hubungan dengan beliau, banyak sekali teman yang berkata, "ayo dirayakan, ayo pesta, ayo selebrasi, kan sudah punya pacar baru" heeeeeyy apa yang harus dirayakan, kalo diibaratkan tu ya, pacaran itu seperti berjalan disisi jurang, salah jalan sedikit saja alamat terjun bebas ke jurang, dan sebaliknya jika berhasil berjalan dengan hati-hati dan selamat sampai tujuan tentulah ada rasa tertentu, show off to the world, hello world walopun saia pacaran, saia baik-baik saja dan selamat (insyaallah).
Hmmh, yang paling penting yang dapat saia lakukan sekarang adalah terus berusaha menjaga hubungan yang dibangun ini agar tetap menjadi hubungan yang baik, tidak destuktif dan tidak berefek negatif, selalu berusaha menjaga diri masing-masing sebaik mungkin (insyaallah), saling mengingatkan kepada kebaikan dalam segala hal, dan yang terpenting adalah Doa, berdoa terus semampu saia, semoga Allah selalu melindungi saia (kami) dari perbuatan dan hal2 apapun yang tidak baik,, Amin Ya Allah...