Then the show is begin, ketika melihat soal ujian tertulis, langsung disambar, tidak berdoa, tidak mengucapkan Bismillah, pokoknya main sambar dan garap aja, sambil dalam hati sesekali berujar, alhamdulillah gampang banget ni soal, dengan PDnya saia mengumpulkan hasil ujian tertulis saia, ketika baru saja mengambil satu nafas setelah mengumpul lembar jawaban, tiba-tiba saia tersadar, Astagfirullah, saia lupa, saia lupa, saia lupa, saia lupa, ada beberapa jawaban hitungan yang salah, bukan karena saia tidak bisa, atau tidak tau cara mengerjakannya tapi saia tiba-tiba lupa, dan langsung melompat kelangkah menghitung selanjutnya, Astagfirullah, lagi, lagi, lagi, lagi, saia tidak teliti (ini memang penyakit saia dari kecil).
Astagfirullah, i ask Forgiveness to Allah. Ketika saia menyadari kesalahan saia, saia langsung sms abah, dan bilang apa yang terjadi, dan saia langsung minta doakan agar sesi berikutnya saia diberi kemudahan.
Sesi berikutnya mulai, ada 5 post, post pertama bagian konfirmasi dokter, jadi mahasiswa diharuskan untuk menemukan DRP (drug related problem) yang terjadi serta memberikan solusinya, dan penguji bertindak sebagai dokter, post kedua adalah perhitungan dosis yang benar dari resep yang pertama tadi, post ketiga adalah pembutan etiket dan kopi resep, post keempat adalah penyerahan obatnya, jadi mahasiswa diharuskan melakukan KIE (Konseling Informasi Edukasi) pada pasien tentang obat yang diberikan, dan dipost ini penguji bertindak sebagai pasien, mereka akan dengan sangat teliti mendengarkan KIE yang kita berikan, di post5 adalah swamedikasi yaitu suatu tindakan pengobatan (mengatasi keluhan) yang dapat dilakukan sendiri (oleh pasien) dengan menggunakan obat bebas, atau obat bebas terbatas. Di post ini penguji akan bertindak sebagai pasien yang akan datang ke Apotek untuk mengeluhkan suatu keluhan tertentu, dan mahasiswa harus bisa memberikan obat untuk swamedikasi dengan benar. And the point is, pada sesi 2 kompre apotek ini pun saia tidak optimal.
olrite, dengan apa yang terjadi, saia hanya bisa berdoa sekarang, semoga Allah memberikan Blessingnya kepada saia dan menyelamatkan hasil ujian saia. Amin.
Tanggal 27 januari 2012, 2 hari setelah saia kompre bidang apotek, saia menjalani kompre bidang rumah sakit, kali ini saia belajar cukup keras dan optimal, alasannya karena, bidang rumah sakit itu luaaaaaas sekali, dan banyak hal yang memang belum saia mengerti, jadi saia memang harus belajar, alasan kedua, menurut rumors yang berdar penguji saia adalah tipikal praktisi killer dan menakutkan, daripada dibantai mending persiapkan senjata buat bela diri dulu dah, saking deg-degannya mengahadapi kompre RS saia bahkan tidur merem melek, tiap jam bangun Bo!! jarang-jarang hal itu terjadi, saia kan terbiasa Tidur Mati alias tidur tanpa bergerak dan malam itu mata saia bahkan tidak bisa diam, cuma merem bentar, terus melek baca referensi, terus merem lagi, terus melek lagi baca laporan PKPA, begitu pokoknya semaleman.
Dan ketika hari esoknya datang, saia berdoa sekuat tenaga, minta doa keluarga dan teman2 juga, saia masuk ruangan ujian dengan siap, tidak deg-degan sedikitpun, tidak takut, tidak merasakan apapun pokoknya. Dan ujian dimulai, Alhamdulillah ujiannya berlangsung lancar, hanya sebentar, dibanding teman-teman saia yang lain, eits bukan maksud sombong, saia cepat selesai bukannya karena apa, dan bagaimana, tapi karena saia To The Point, jadi ketika penguji menanyakan satu hal yang memang saia tidak tau, saia akan langsung jawab Maaf pak/bu saia kurang mengerti tentang itu, maaf pak/bu saia belum pernah dengar hal itu, jadi para penguji akan segera mengganti pertanyaan, lha daripada mikir meraba-raba lama pula, syukur kalo jawabannya bener kalo salah? belum lagi kemungkinan naiknya tekanan darah penguji karena menunggu mahasiswanya yang terlihat niat gag niat dan lamaaaaa ketika mau menjawab soal. Pokoknya pake jurus Kilat Selamat aja deh. Dan alhamdulillah lagi rumors -rumors yang mengatakan penguji saia itu galak dan killer ternyata tidak terbukti, saia baik-baik saja didalam ruangan tersebut, dan saia keluar ruangan masih dengan kepala yang menempel dibadan :P, brarti semuanya baik-baik sajakan???
Alhamdulillah..
Dari beberapa kompre yang saia jalani, ada banyak-banyak sekali pelajaran yang saia dapat,
1. Kuasa Allah itu luar biasaaaaa, Kunfayakun itu memang dahsyat, mudah sekali Allah membalikkan kondisi sesuatu, mudah sekali Allah membuat seseorang yang tadinya ingat bahan expert dalam suatu hal, menjadi lupa total.
Jangan meremehkan sesuatu dan jangan membanggakan sesuatu secara berlebihan.
#terkait kegagalan kompre apotek#
2. Bahwa Hasil yang didapat memang selalu berkorelasi dengan usaha yang diikhtiarkan, belajar keras -> ujian lancar
#terkait proses ujian#
3. Jangan terlalu mengkhawatirkan Hal-hal yang belum terjadi, think positif, yakini bahwa semuanya akan baik-baik saja dan Allah akan menolong kita jika kita telah berusaha dan berdoa optimal, dan insyaallah All is well.
#terkait soal ujian#
4. Jangan mudah percaya dengan rumors-rumors yang beredar, percaya pada sesuatu yang memang kita alami, kita rasakan, kita lihat dan kita dengar saja.
klo orang bilang si itu begini, si ini begitu, selama kita belum melihat dan merasakan berhadapan langsung dengan orang yang dimaksud, terus saja khusnudzon kepada orang tersebut dan terus saja yakin kita akan baik-baik saja ketika berhadapan dengan mereka. Tenang, Allah always with us kok, klo kata mama saia,
"Masa sama manusia aja takut"
#terkait penguji#
5. Yakin dan pasti tangan Allah selalu terlibat dalam setiap detik yang kita lewati, jadi yakin saja semua yang terjadi pasti yang terbaik.
#terkait segala hal yang telah saia alami#
Alhamdulillah kompre dan segala pernak perniknya telah berlalu, tinggal menunggu hasil akhirnya 3 hari lagi, semoga kami semua lulus Ya Allah,
saia dikasih lulus aja alhamdulillah, tidak berharap dapet A atau Cumlaude diakhir, (tapi klo dikasih ya gag nolak,hehehe), yang paling penting saia bisa segera melafalkan sumpah dan janji apoteker sesegera mungkin Ya Allah. semoga kami satu angkatan lulus semua. Amin Allahumma Amin.
Terimakasih banyak untuk keluarga dan teman-teman yang bersedia mengirimkan doa, kalian begitu dermawan :P, dan Allah pasti akan membalas kebaikan kalian. Amin Ya Rabbalalamin.