Jumat, 02 Desember 2011

Allah tidak pernah salah menempatkan sesuatu (Part 2))





Foto - foto ini diambil di sebuah apotek, Apotek Puji Waras, yang lokasinya ada di jalan C.Simanjutak Terban, pada bulan juli-agustus 2011 kemarin saia praktek kerja diapotek tersebut. Sebuah apotek yang terlihat biasa saja, padahal amat sangat luar biasa historynya, apotek tersebut berdiri dari tahun 70an, berarti sekarang usianya sudah 30an tahun lebih, dan yang luar biasa adalah semua pegawai disana tidak ada yang ganti, alias tetap dari awal berdiri sampai sekarang. Jadi para pegawai disana sudah sepuh-sepuh, bapak-bapak dan ibu-ibu. Beberapa ibu AA disana sering menceritakan pengalaman kerjanya selama berpuluh tahun di Apotek tersebut, ada yang dari usia 25an mulai masuk kerja diapotek tersebut dan sekarang beliau sudah berumur 50an,subhanallah ya,, loyal sekali mereka..

Pemilik Apotek ini seorang bapak yang luar biasa juga, saia tidak tau pasti usia beliau berapa, yang jelas beliau sering menceritakan bagaimana beratnya ikut melawan penjajah, karena ayah beliau seorang veteran beliau sering ikut mendampingi ayahnya berjuang (bisa dikira-kiralah ya usia beliau berapa??hehe) yang luar biasanya, beliau masih tampak cakep, sehat, segar dan bugar dan sangat terorganisir, satu hal yang pernah kami tanyakan pada beliau, dan jawaban beliau benar-benar mengena dihati, adalah, kenapa para pegawai diapotek ini bisa bertahan begitu lama? beliau menjawab, "satu hal yang harus diingat dalam membangun usaha, yaitu, niat awal adalah kita harus mensejahterakan orang-orang yang bekerja pada kita, bukan justru mensejahterakan diri sendiri",
lalu beliau menjelaskan,
"di Apotek sini, setiap pegawai memiliki saham masing-masing atas apotek ini, kemudian dari jam kerja mereka, saia atur agar tidak lebih 36jam dalam satu minggu",
beliau selalu memberikan seragam yang bagus-bagus kepada para pegawai dan setiap tahun selalu diadakan liburan bersama,

Dari ibu-ibu dan bapak-bapak yang sederhana tersebut saia belajar banyak hal, setiap hari mereka bolak-balik apotek, dengan pekerjaan sebagai pegawai apotek tapi ternyata mereka adalah para orang tua yang berhasil, beberapa dari bapak ibu disana memiliki anak-anak yang sukses ada yang menjadi dokter, ada yang arsitek, engineer, ada yang bekerja dikementrian, Waw, bangetlah pokoknya. Di Apotek ini sebenernya kalo dari segi ilmu farmasinya saia kurang begitu menyerap ya, bukan karena apa-apa, tapi karena saianya yang males. lebih memilih didepan menghadapi pelanggan, daripada disuruh dispensing diruang peracikan,hahaha, saia adalah orang yang paling malas disuruh meracik-racik. Kalau tidak ada pembeli yang datang, biasanya siang hari tuh agak sepi, saia lebih memilih mengisi TTS dan cerita ngalorngidul bersama Pak Tono, (Pak Tonooooo,, masih berani ngelawan Bandar TTS???hahahaha). Tetapi ada banyak nilai, ilmu dan cara menjalani hidup yang saia ambil, dan yang paling penting adalah ilmu mengenai manajemen sebuah usaha, bukan hanya apotek. Diapotek ini ada 10 pegawai yang semua memiliki tugas masing- masing, ada Apoteker, ada AA, ada administrasi, ada keuangan, ada petugas bersih-bersih,semuanya lengkap dan organized sangat.

Apotekernya juga sangat baik, beliau terlihat sekali seorang ibu yang luar biasa, sangat ngemong, sangat pandai dan baik hati, kapan lagi coba ada tempat kerja praktek yang izin cutinya bisa sesuka hati, cuma diPuji Waras doank, kebetulan pas saia praktek kerja disana lagi bulan puasa, dan saia harap-harap cemas takut ga dapat libur lebaran, ato klopun libur cuma 2-5 hari, ternyata eh ternyata, ibu apotekernya bilang saia boleh libur kapan saja, yang penting diganti, akhirnya saia libur 2minggu, ajiiibbbb,, alhamdulillah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar