Kamis, 27 Oktober 2011

Allah tidak pernah salah menempatkan sesuatu (part 1)


Saia sekarang sedang melakukan praktek kerja profesi apoteker di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta, owh My God, saia sudah hampir menyelesaikan sedikit dari part penting dalam hidup saia.
Hmmmh, tidak pernah menyangka saia akan berkecimpung didunia ini (dunia farmasi), benar-benar tidak pernah membayangkan saia akan kuliah di jurusan Farmasi dan akan menjadi seorang apoteker nantinya (insyaallah).
Kalau ingat perjalanan cita-cita saia dari kecil yang bermacam-macam, jadi pengen ketawa, lucunya, ketika anak-anak lain setiap kali ditanya, cita-citanya mau jadi apa? pasti menjawab, dokter, insinyur, polisi, pilot, dll, pokoknya yang keren-kerenlah, nah saia lebih keren lagi, setiap kali mengisi diary (zaman dulukan lagi booming2nya buku diary tuh yang diisi ma biodata temen2) saia pasti menuliskan 'Astronot' pada bagian cita-cita hahaha.
Seiring bertambahnya umur, cita-cita saia pun berganti rupa juga, jadi guru TK, ahli bahasa, sastrawan, duta besar, sampai bisniswoman. But, liat apa yang terjadi sekarang?? saia malah terdampar di Farmasi menjadi calon apoteker.
( semoga Apoteker sukses, amin ya Allah )

Kuliah di Farmasi buat saia bukan keinginan melainkan suatu kecelakaan, ketika SMA saia mengambil kelas akselerasi yang cuma 2 tahun, ketika lulus agak shock juga, tidak siap mental menghadapi dunia perkuliahan, sampai-sampai jurusan yang ingin diambil waktu kuliah benar-benar tidak terarah, sebenarnya jauh didalam hati saia punya kok jurusan kuliah yang ingin saia pilih, saia pengen kuliah sastra, whaaaaa pengen banget, tapi apalah daya, saia yakin ayahanda pasti tidak akan mengizinkan.
Awalnya beliau memang tidak mengizinkan saia kuliah, beliau inginnya saia langsung terjun ngebisnis saja, coh no!!! tidak, tidak, tidak, belum saatnya, terlalu dini. Akhirnya saia memantapkan hati untuk memilih kuliah Fakultas ekonomi, jurusan manajemen, eeeh tiba-tiba kakak saia nongol, dan bilang, "ngapain kuliah manajemen?? otodidak juga bisa mah itu. mending jadi notaris aja, kuliahnya ga susah2 banget dan prospek profesinya bagus". Ajaib, perkataan beliau benar-benar berhasil berenang dikepala saia, baiklah, saia ubah deh pilihan saia, oke, fakultas hukum!!!!
eeeeeh kemudian si abah berujar, "kamu kalo mau kuliah, di kedokteran aja sana", hah?? saia tidak pernah punya cita-cita jadi dokter bapaaaaaaa, terus saia tanya pada beliau, "emang kenapa harus jadi dokter???" beliau dengan enteng menjawab, "soalnya tu buku-bukunya sudah ada, warisan kakakmu, kan sayang klo ga dipakai". Maaaaa,, masa cuma karena alasan begitu doank saia harus jadi dokter, emmoh ah.

Akhirnya ketika sampai di Jogja, demi menyenangkan hati ayahanda, saia coba tes di FKU dan FKG UMY, kemudian saia diajak oleh kakak saia ke UII, untuk mencoba peruntungan lagi, di sana waktu itu saia memilih Fakultas Hukum pada pilihan pertama, dan pilihan keduanya, emhh apa yaa, bingung, tiba-tiba telinga saia menangkap pembicaraan orang yang berdiri disebelah saia, seorang perempuan yang lagi diskusi sma bapanya. "beneran ya pa? aku ambil jurusan farmasi aja?". kata perempuan tersebut, Farmasi??? Ahaaaaa Ting-ting!!, iya ah, akhirnya saia tulis Farmasi dipilihan keduanya, setelah bayar tes, langsung deh masuk ke ruang computer based tesnya, saia mengerjakan tes tersebut kilat sekali, super duper cepat, ehhh pas selesai, hasil akhirnya tulisannya begini,
"Selamat anda diterima di Jurusan Farmasi" hah??? saia galau, antara bingung, senang, sedih, klo bahasa banjarnya tu Nyanyuk. Serius nih Farmasi???, yo wiss lah, pulang ke hotel nemuin si babe, dan bilang, "udahlah aku kuliah difarmasi aja, udah males nyoba yang lain-lain lagi", padahal hasil pengumuman tes di UMY belum keluar lho, baru keluar beberapa hari kemudian, dan saia sudah memutuskan, apapun hasil Tes di UMY saia tetap akan kuliah di Farmasi. Dan anak perempuan yang pembicaraanya saia sadap tersebut akhirnya jadi teman saia di kelas C Farmasi UII 06, dan nomor induk mahasiswanya persis dibawah NIM saia,
Hello Ade afriyanti!! haahaha

Oke, saia kuliah di farmasi, dan awal kuliah shock!!! mata kuliah yang ada isinya kimia semua, ajigileeee, saia kan gagu banget tentang kimia-kiman mending biologi ma fisika deh, serius. Akhirnya semester awal saia habiskan lebih sering di Amplaz, nonton Film di 21 atau nongkrong dibawah pohon ketapang depan FTSP sambil minum susu murni nasional, dan memandang teman-teman lain yang berjalan ke arah FMIPA dan masuk kelas kimia organik, wkwkwkwk
astagfirullah ampuni saia Ya Allah.
walaupun saia sering bolos disemester awal, ip saia alhamdulillah selalu diatas "cukup" kok, alhamdulillah yah, masih beruntung.
Dan lagi-lagi saia masih beruntung kuliah di Jurusan Farmasi UII yang arah farmasinya farmasi klinik, adanya mata kuliah Farmakoterapi membuat saia kembali bersemangat kuliah dijurusan ini walaupun nilai farmakoterapi saia juga selalu pas-pasan. hahaha

Dan alhamdulillah, selama saia kuliah saia tidak pernah mendapat banyak kesulitan, semuanya berjalan lancar dan selalu dimudahkan oleh Allah, kemudian saia menjalani semua tahap perkuliahan dengan baik, hingga akhirnya saia menyelesaikan S1 saia dengan selamat, dan menjadi seorang S.Farm, (Allah baik sekali ya, alhamdulillah), dan sekarang saia berada di pendidikan profesi apoteker UII untuk melanjutkan study saia, dan saia mulai merasakan sesuatu, saia mulai suka dengan dunia ini, ya, dunia farmasi, suka karena sudah terbiasa mungkin ya, iya, saia mulai menikmati segala yang terkait dengan dunia ini.
Tiba-tiba saia diingatkan kembali pada aktivitas bermain saia dimasa kecil sekitar umur 5 atau 6 tahun, saia ingat, dulu saia sering memainkan keranjang obat milik abah saia, beliau dulu bekerja di Pertamina, dan untuk pegawai Pertamina check up ke rumah sakit dan berobat ditanggung perusahaan, sehingga beliau seringkali ke rumah sakit untuk check up, dan banyaaak sekali mngumpulkan obat-obatan hasil dari check up di RS.
Dan aktivitas saia waktu itu, bermain sendirian, atau kadang-kadang bersama teman-teman dekat rumah, saia seringkali membuka kemasan2 tablet, dan menumbuknya, jadi serbuk, atau membuka kapsul-kapsul obat, dan meneropong isinya, atau pura- pura berdagang menjual berbagai macam obat yang ada di keranjang obat tersebut. Dan sekarang itu semua menjadi kenyataan!!!!
it happen now!! saia sudah biasa menumbuk obat jadi puyer, saia sudah biasa mengisi kapsul, dan saia sudah biasa berdagang obat di apotek.
Allah memang selalu lebih tau, jiwa saia memang ternyata ada disini dari kecil, dunia farmasi, dan Allah ternyata tidak salah menempatkan saia disini.
Alhamdulillah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar