Minggu, 08 Januari 2012

Allah tidak pernah salah menempatkan sesuatu (part3)






Okey, saia belum sempat menceritakan pengalaman saia selama PKPA di RSUP Dr. Sardjito beberapa bulan yang lalu. PKPA berlangsung dari Okt -Nov 2011 tahun kemarin. Saking sibuknya, baru bisa menulisnya sekarang,
lagi-lagi, Allah memang tidak akan pernah salah dalam segala hal, termasuk dalam menempatkan mahkluknya. Ketika mengetahui pengumuman lokasi PKPA, dan saia ditempatkan di RSUP Dr. Sardjito saia sempat kecewa berat, bukannya kenapa-kenapa, aduh saia pengen ditempatkan didaerah lain, selain Yogyakarta, (biar bisa jalan-jalan maksudnya,hahaha). Tapi mau gimana lagi, saia harus tetap menjalaninya.

Seiring berjalannya waktu, saia malah bersyukur tiada terhingga, karena telah ditempatkan di RSUP. Dr. Sardjito, bayangkan pengalaman dan ilmu yang saia dapatkan ,banyaaaaaaakkkkk sekali. Praktek di RS pusat, Tipe A yang jadi rujukan seJawa Tengah, RS pendidikan juga, dengan jumlah dokter Koass dan Residen yang ratusan orang, sampe-sampe nengok kanan ada pak dokter, nengok kiri ada bu dokter, lihat depan ada om dokter, tengok belakang ada mba dokter, waaah banyak bangetlah pokoknya, hahahaha . Saking besarnya itu rumah sakit saia bahkan masih sering tersesat dan lupa jalan jika harus menuju bangsal-bangsal tertentu. Kadang-kadang pulang ke kos dalam keadaan gempor, bukan karena kerjaannya, tapi karena jalan dari basecamp (IFRS) ke lokasi (bangsal2) itu cukup jauh.

Saia belajar banyak, banyak, banyak hal disini, saia bertemu dengan orang-orang baru juga disini, saia bertemu teman baru, Subhanallah, lagi-lagi saia selalu didekatkan dengan orang-orang yang baik, saia bertemu Ticubiz si ndut asli Banyumanik Semarang dari univ Sanata Dharma yg Hobbienya makan B2 wokwokwok, dan jago gelut, hahaha.. macam-macam sama dia, hilang leher anda!!! hahaha Peace nduuut "V", Ainun gadis buto dari purwodadi yang lemah lembut dan menuntut ilmu di UAD yang selalu punya semngat tinggi untuk belajar, dan Fendy laki-laki asal Purwokerto kuliah di UMP yang selalu merasa setiap hal didunia ini adalah dia yang mengerjakannya, sehingga kata-kata yang slalu keluar dari mulutnya adalah : "apa-apa Fendy, apa-apa Fendy" dan diucapkan dengan logat ngapaknya yang kental sekali.hahaha mereka adalah teman-teman kelompok saia, mereka orang-orang yang sangat baik sekali, rasanya hampa deh hidup kalo satu dari mereka tidak ada. Hahahaha. (Saya amat sangat merindukan kalian), saia juga bertemu dengan teman-teman lainnya, kaya siscancil dan masih banyak yang lainnya, lalu bertemu dan dibimbing oleh orang-orang yang profesional dibidangnya masing-masing sampai akhirnya saia mulai mengerti dan ada bayangan tentang apa saja yang dikerjakan oleh seorang Apoteker di Rumah Sakit. Selain itu bertemu dengan dokter-dokter ganteng tentunya,
(Astagfirullah, kambuh hahaha)

Waktu 2 bulan rasanya sangat cepat berlalu, dan alhamdulillah, selama PKPA disana saia dan teman-teman kelompok saia selalu mendapat kemudahan, ketika banyak orang yang bilang "nanti dilokasi X, angker, orangnya galak2", dan ketika kami muncul dilokasi tersebut, apa yang dikatakan banyak orang tidak terbukti, malah kami diterima dengan amat sangat baik, sering juga kami gelagapan ketika hari akhir dilokasi (diskusi dengan pembimbing) banyak yang bilang nanti pembimbing A susah, pembimbing B galak, dan ketika kami menghadapi mereka-mereka, Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa,, All is Well lah pokoknya..hahaha

Pelajaran yang paling berharga yang saia dapat selama disana (selain ilmu terkait dengan Profesi saia) adalah bahwa Nikmat sehat itu sangat berharga nilainya, mahal, mahal,mahal sekali harganya, dan bersyukurlah bagi kita- kita yang masih sehat. Kita memiliki suatu harta yang tidak ternilai harganya. Rasa syukur saia semakin bertambah ketika saia berada di Lokasi ICU dan Klinik Kanker. ICU memang lokasi yang agag menggetarkan, melihat banyak orang yang dibantu bertahan hidup dengan peralatan-peralatan yang cukup emmh cukup apa ya, cukup mengerikan. Kemudian diklinik kanker, yang menggetarkan adalah 'Biaya yang dikeluarkan dan pengorbanan yang harus mereka lakukan agar bisa sembuh, seperti kita tau bahwa obat-obat antikanker itu luar biasa mahal, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah, belum lagi efek samping dari penggunaan obat-obat tersebut. Hmmmh..
Alhamdulillah Ya Allah saia masih sehat. Semoga kita terus-terusan diberikan kesehatan dan yang sedang sakit semoga segera disembuhkan. Amin Ya Allah.

Baiklah, terimakasih ya RSUP. Dr. Sardjito, anda telah menggoreskan kenangan yang baik di Ingatan saia, terimakasih juga teman-teman semuanya, telah berbagi suka duka bersama disana, tapi kayaknya banyakan cerita sukanya deh,, hehehe, terimakasih juga buat pembimbing-pembimbing yang bersedia membagi ilmunya dengan senang hati. Sampai jumpa lagi dilain kesempatan ^_^

1 komentar:

  1. Yaahh pasti tidak ada yang namanya salahh
    semua sudah di atur dengan sedemikian rupa
    Allahuakbar....!!

    Salam kenal kalo suka yang seger" mampir yaaa

    BalasHapus