Sabtu, 14 Januari 2012

Allah tidak pernah salah menempatkan sesuatu (Part4 -Sebulan diTangerang)




Markas Besar :D




Bulan lalu tepatnya tanggal 3 desember 2011, saia mengemasi barang-barang saia dan bersiap untuk angkat kaki dari Yogyakarta menuju sebuah kota dipinggiran Jakarta, dengan penerbangan pagi menuju Soekarno Hatta International Airport, seperti biasa saia kemana-mana pasti bersama sahabat-sahabat saia, termasuk perjalanan kali ini, saia didampingi oleh konco kentel saia Gardhika Novi Indria dan Latifa Octavia Kirana. Kami bertiga akan hidup di pinggiran ibukota Jakarta selama sebulan untuk menjalani Praktek Kerja Profesi Apoteker kami yang terakhir, yaitu PKPA dibidang Industri, Farmasi, dan kami diletakkan di PT. Molex Ayus. Seharusnya kami melakukan PKPA di Industri Farmasi LAFI AU Bandung, tapi karena sesuatu hal, beberapa sebelum hari keberangkatan ke Bandung, kami dikasih kabar, bahwa kami di pindah ke Tangerang.

Ajigile, mana ngasih taunya dekat hari H pula, sebelumnya memang sempat dengar isu-isu yang beredar bahwa PKPA di LAFI AU ditiadakan untuk desember 2011, segeralah kami berdoa, agar kami diletakkan ditempat yang deket-deket saja dari Jogja, seperti di Semarang, bukannya kenapa-kenapa, males banget rasanya angkat kaki jauh-jauh dari Yogyakarta tercinta ini. Klo PKPA di seputaran JaTeng kan bisa pulang tiap minggu ke Jogja ^_*, but, Allah berkehendak lain, kami malah terdampar di pinggiran ibukota negara. Sempat kecewa berat juga, karena sebelum-sebelumnya kami sudah woro-woro akan berlibur ke Trans Studio Bandung, WOW, sayang, batal tu rencana, hahahaha.

Hari pertama di Tangerang, cukup mengagetkan, maklumlah ya biasa tinggal di Kaki gunung merapi, terus klo pulkam juga ke Tabalong yang juga kota kecil, tiba-tiba nongol di Pinggiran ibukota negara, padahal masih pinggiran lho, udah bikin kaget. Kekagetan saia dimulai dari melihat betapa crowdednya itu kota, crowded, crowded, crowded sangat, angkot berlarian sesuka hati mereka, dan disono noh, angkotnya berani mati!!!!!! Dan kami disuruh oleh omnya tifa untuk berangkat ke Kantor nyetir dewe, (what???dalam keadaan secrowded ini??) dalam keadaan normal aja bisa ngedrift tu mobil apalagi dalam keadaan secrowded itu???? bisa- bisa tiap hari disosor terus ma angkot-angkot kesetanan itu.

Kekagetan kekagetan terus berlangsung dihari-hari selanjutnya, kekagetan berikutnya yang muncul adalah, ketika seringkali dijalan raya, mobil kami yang tadinya berjalan kencang, tiba-tiba kecepatannya mulai menurun, menurun, dan trs menurun sampai akhirnya berhenti total, alias ndekem, Macet bo!!!!!!! Macetnya nggilani pwol!!! Maju gag bisa, mundur gag bisa, pernah kami coba mutar balik cari jalan-jalan lain dan malah terjebak kemacetan yang lebih parah 2-3 jam ndekem,osh My Gosh, sampai bisa bobo-bobo nyenyak dulu sampe tu macet bubar!!!, believe it or not, selama saia disana, gastritis saia seringkali kambuh, saia tidak siap menghadapi stress kemacetan, hmmmh, dan saia mengerti sekarang, kenapa orang-orang dikota besar yang bekerja, seringkali kehilangan waktu bersama dengan keluarganya, iyalah, berangkat subuh, pulang magrib dengan tujuan menghindari macet.

Kekagetan lanjutan yaitu banyaknya gunungan Sampah-sampah yang bertebaran dimana-dimana, waw,waw, waw, Parah banget. Disudut-sudut jalan pasti ada seonggok sampah yang nongkrong, kadang-kadang ada lahan kosong dikit, pasti jadi gunungan sampah, Astagfirullah, Mumet liatnya, baru liat lho, belum klo nyampe mengendus aromanya,,Wah,,serem. Kadang-kadang suka gag abis pikir ngelihat hal-hal yang kayagitu, kagak takut banjir apa yak? kagak takut jadi sumber penyakit??? kalo banjir terus mereka pada sakit-sakitan kan mereka-mereka juga yang repot. Gak nyampe mikir kesitu kali ya mereka? mikirnya pokoknya sampahnya bisa dibuang aja, beres dah. ato mikirnya nyampe tapi pada Males ngerubah kebiasaan?? atau emang disana pada kekurangan tempat sampah kali yaa?.
dan satu hal yang juga cukup aneh adalah, disana saia jarang ngeliat Polisi Lalu Lintas ;p, pada nongkrong dimana yak???

Well, tepat tanggal 5 desember kami sampai di perusahaan tempat kami akan melakukan PKPA, kami disambut baik disana, tempatnya menyenangkan, orang-orangnya menyenangkan, makan siangnya juga enak-enak, whaha. Alhamdulillah semua nya berjalan lancar disana, dari mulai belajar tentang gudang penyimpanan obat, proses-proses sebelum, selama dan sesudah produksi obat, kemudian belajar tupoksi setiap bagian yang ada di Perusahaan tersebut, tepatnya bukan belajar sih tapi mengamati secara seksama. Setelah berada disana, saia mulai mengerti dan ada bayangan tentang industri farmasi. Cukup kompleks memang, tapi selebihnya semuanya menyenangkan!!!! karena mungkin kami cuma praktek kali ya?? belum kerja, klo kerja pasti mumet juga.. hahahaha.

Setiap menjelang weekend, kami pasti sudah mulai merencanakan akan dihabiskan kemana tu weekend. Dan hasilnya sudah bisa diduga, kami menghabiskannya di Mall, hmmh, jadi inget kata seorang pengarang buku, Mall= Surga tanpa Tuhan,
Iyah bener, klo pengen ngerasain surga dunia, dateng aja ke Supermall2 yang ada di Tangerang (Dengan duit yang cukup tentunya), pasti seolah-olah anda akan hidup selamanya dan tidak akan mati. tapi setelah sampai rumah dan membuka dompet anda, anda malah akan tersadar bahwa ternyata izrail itu sangat dekat dengan anda (terancam mati kelaperan karena duit abis buat foya-foya,hahahaha) Naudzubillahimindzalik.

Ketika saia dan teman-teman kembali ke Yogyakarta, dan bertemu dengan teman-teman lain yang PKPA di industri lain, saia mulai tersadar, lagi-lagi-lagi Allah tidak pernah salah dalam menempatkan sesuatu, Allah menempatkan kami ditempat yang terbaik, seringkali saia mendengar bagaimana teman-teman saia berkelukesah tentang keadaan mereka selama PKPA di industri farmasi lain, mengeluhkan banyak hal, tentang berbagai hal yang menimbulkan ketidaknyamanan mereka di perusahaan tersebut, sampe ke makan siang pun ada yang mengeluhkan, dan lihat kami, we are fine!!!!! Alhamdulillah Ya Allah,, kami selalu diberi kemudahan selama disana, dan kami banyak berhutang budi sama o'omnya tifa dan antek2nya, yang selalu stand bye jika kami membutuhkan bantuan mereka. Dan kami harusnya bersyukur juga karena memiliki pembimbing PKPA yang baik, wlopun klo ngasih tugas buanyak banget, tapi tidak susah :D, daripada dikasih 1 tugas tapi tingkat kesulitannya bikin energi low ;p. Hari terakhir kami juga sempat diberi pengarahan dan ajian-ajian oleh bapak Plant Manager, tentang hal-hahl apa saja yang harus kami pelajari untuk mengahadapi ujian komprehensive nanti . Waw, We're So lucky!!
Alhamdulillahirobbila'lamin.






2 komentar:

  1. Wahhh....menarik skali ceritanya, boleh minta kontaknya mba? Sy bln april 2017 kebetulan mau pkpa dsana jg,barangkali bisa share pengalamannta...
    Thx

    BalasHapus
  2. Wahhh....menarik skali ceritanya, boleh minta kontaknya mba? Sy bln april 2017 kebetulan mau pkpa dsana jg,barangkali bisa share pengalamannta...
    Thx

    BalasHapus